Cara Budidaya Ikan Patin – Ikan patin merupakan jenis ikan yang masuk dalam kelompok ikan berkumis (Siluriformes), genus Pangasius dan famili Pangasiidae yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Karenanya jenis ikan ini merupakan jenis ikan yang banyak dibudidayakan.
Meskipun jenis ikan ini memiliki ketahanan yang baik terhadap kuman dan bakteri hingga kondisi air, namun kita juga tidak boleh sembarangan dalam merawatnya. Bila Anda ingin membudidayakannya maka Anda harus tahu cara budidaya ikan patin ini. Berikut adalah cara budidaya ikan patin yang benar :
1. Lakukan persiapan Kolam
Sebelum kolam ikan diisi dengan air dan bila Anda menggunakan kolam tanah maka sebaiknya Anda melakukan pemupukan lebih dahulu. Pemupukan dilakukan dengan pupuk organik sebagai pemicu hidupnya fitoplankton yang menjadi makanan alami bagi ikan. Karena ikan patin termasuk gemar dengan air maka luas kolam minimal yang direkomendasikan adalah 5 x 10 meter dengan kedalaman sekitar 2 – 3 meter.
Selain luas, Anda juga harus memperhatikan tingkat keasaman kolam. Pastikan air kolam memiliki pH normal yaitu sekitar 6 – 7 pH, Anda dapat memastikannya dengan mengukurnya menggunakan pH meter. Ini merupakan hal penting karena ikan patin akan terganggu pertumbuhannya bila pH air terlalu asam.
2. Pengisian Air
Jika semua syarat telah dipenuhi maka selanjutnya adalah proses pengisian air kolam, namun pastikan Anda tidak mengisinya langsung penuh. Isikan sekitar 50 – 100 cm dan kemudian diamkan selama sekitar 2 minggu. Tunggu air berwarna hijau karena itu tandanya di dalam kolam terdapat makanan alami bagi ikan. Setelah itu barulah air diisikan hingga penuh ke dalam kolam.
3. Tebar Benih
Meskipun kolam ikan telah siap, namun jangan langsung menyebarkan benih ikan ke dalam kolam. Anda dapat mengambil air kolam ke dalam ember atau baskom kemudian masukkan benih ke dalam ember atau baskom tersebut agar benih ikan dapat beradaptasi lebih dahulu. Atau Anda juga dapat melakukannya plastik wadah benih ikan, biarkan air kolam masuk ke dalam plastik secara perlahan dan biarkan benih ikan keluar dari plastik dengan sendirinya.
4. Pemberian Pakan
Ikan patin sebenarnya merupakan jenis ikan yang cukup rakus, jadi seberapapun pakan yang Anda berikan pastilah akan habis. Namun cara ini tidaklah baik, pemberian pakan cukup dilakukan 3 kali sehari saja yaitu pada pagi, siang dan sore hari. Rasio perbandingan pemberian pakan ini sekitar 30% pada pagi, 30% pada siang dan 40% pada sore harinya. Pastikan pakan tersebut memiliki kandungan gizi protein 25%, karbohidrat 25%, lemak 35% dan sisanya mineral lain.
5. Perawatan
Saat ikan patin berumur 40 hari maka Anda perlu melakukan penyeleksian ikan, seleksi ikan berdasarkan ukurannya. Pastikan ukuran ikan dalam satu kolam tersebut memiliki ukuran yang sama, hal ini karena ikan yang terlalu besar dapat memangsa ikan yang ukurannya paling kecil.
6. Panen
Setelah ikan patin berumur 5 bulan maka ikan dapat dipanen, namun pemanenan juga dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasar. Sebaiknya pemanenan dilakukan secara perlahan untuk menghindari ikan merasa stress dan mati.