Cara Mendatangkan Hujan – Hujan merupakan peristiwa alami yang mendatangkan banyak manfaat bagi bumi dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Dengan berbagai teknologinya yang canggih kini manusia dapat memprediksi dengan akurat kapan hujan akan turun.
Dengan memantau faktor – faktor penyebab turunnya hujan menggunakan bantuan satelit atau alat pemantau cuaca (weather station) maka manusia kini dapat memprediksi hujan dan cuaca dengan akurat. Alat ini juga dapat digunakan sebagai pengukur cuaca, seperti curah hujan dll.
Baca Juga : Proses Terjadinya Hujan
Namun bagaimana jadinya bila hujan memang tak kunjung turun pada suatu daerah? dengan perkembangan ilmu pengetahuan kini manusia juga dapat membuat hujan buatan dengan menaburkan bahan kimia tertentu ke awan hujan agar hujan turun.
Baca Juga : Cara Membuat Hujan Buatan
Akan tetapi cara tersebut tetap membutuhkan awan hujan dan juga biaya yang mahal. Walau begitu pada beberapa daerah masih ada yang mempercayai suatu ritual untuk mendatangkan hujan. Meski terdengar tidak masuk akal namun ritual tersebut masih ada saja yang melakukannya. Berikut adalah beberapa ritual yang digunakan sebagai cara mendatangkan hujan :
1. Ritual berantem di berbagai daerah
Ritual ini memang benar adanya, sebagai contohnya di daerah Ojung Bondowoso, Unjungan di Banjarnegara, Tiban di Tulungagung hingga Gebug Ende di Bali. Ritual – ritual tersebut memang melibatkan 2 orang laki – laki atau lebih yang melakukan pertarungan menggunakan pakaian adat yang diiringi doa – doa ritual pada nenek moyang dan musik atau nyanyian khusus.
Ritual tersebut dihubungkan dengan kepercayaan masa lalu yang menganggap bahwa dewa akan memberikan hujan atau hadiah dengan cara melakukan pertarungan untuk menyenangkannya. Saat darah para petarung mengalir dianggap maka hal tersebut akan menyenangkan para dewa dan akan karenanya akan mengabulkan keinginan masyarakat. Ritual ini biasa dilakukan pada ujung kemarau ketika sawah dan ladang para petani mulai mengering pada jaman dahulu.
2. Pawang hujan
Pawang hujan mungkin sudah tidak asing lagi di Indonesia, jasa pawang hujan sering digunakan saat seseorang akan mengadakan hajatan atau acara. Jasa pawang hujan sering digunakan untuk memindahkan hujan ke suatu tempat ketika acara atau hajatan berlangsung. Ilmu yang digunakan pawang juga tergolong unik karena ilmu tersebut diwariskan turun – temurun, sebagai contohnya sate bawang dan rawit yang dipercaya mampu menghalau awan supaya tidak turun menjadi rintik hujan.
Sering kali jasa pawang hujan juga digunakan untuk menurunkan hujan atau memindahkan ke tempat yang sedang mengalami kekeringan. Namun seringkali cara tersebut gagal walau terkadang juga berhasil, terlepas dari semua itu hujan merupakan kekuasaan Tuhan, sedangkan kita hanya dapat memintanya. Percaya atau tidak kepada pawang hujan, hal tersebut kembali lagi kepada Anda.
3. Sholat khusus peminta hujan
Bagi orang yang beragama Islam tentu sudah tidak asing dengan sholat Istisqa, sholat yang dilakukan saat kemarau panjang dan disertai dengan do’a – do’a ini diyakini dapat menurunkan hujan. Dan ternyata memang pernah ada yang melakukannya dan berhasil meskipun di gurun, namun hal ini perlu diklarifikasi lebih lanjut.
Sholat tersebut juga pernah dilakukan oleh masyarakat kita saat terjadi kemarau panjang dan krisis air. Sama halnya dengan pawang hujan, namun cara ini terbilang lebih baik dan rasional karena tetap meminta kepada Tuhan dalam menurunkan hujan.
4. Baskom isi air garam
Konon kabarnya cara ini terinspirasi dari cara membuat hujan buatan yang menggunakan garam yang ditaburkan pada awan hujan. Dengan menaburkan garam pada baskom berisi air diharapkan juga akan mendatangkan hujan bila dilakukan secara masal. Hal ini dianggap lebih terjangkau dibandingkan dengan membuat hujan buatan yang memakan biaya besar.