Pemanfaatan Panas Matahari – Matahari merupakan sumber energi panas dan cahaya yang sangat diperlukan bumi dan kehidupan di dalamnya. Manusia sendiri kini dapat memanfaatkan panas matahari tersebut untuk berbagai kebutuhan seperti fotosintesis buatan, listrik termal surya, pemanas surya, arsitektur surya dan fotovoltaik surya.
Dalam bidang teknologi, pemanfaatan energi matahari ini dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu teknologi pemanfaatan secara aktif dan teknologi pemanfaatan secara pasif, contoh pemanfaatan energi matahari atau surya secara aktif ini yaitu pada panel penyerap panas dan pemanfaatan panel fotovoltaik.
Sedangkan pemanfaatan secara pasif adalah mengacu pada bangunan menuju arah matahari, merancang sebuah ruangan memanfaatkan sirkulasi udara secara alami. Selain itu pemilihan bangunan berdasarkan massa thermal juga merupakan bentuk pemanfaatan secara pasif.
Pemanfaatan energi matahari terbanyak adalah dengan memanfaatkan radiasi panas dari matahari yang sampai ke bumi. Untuk lebih jelasnya berikut adalah pemanfaatan panas matahari secara umum :
1. Teknologi Thermal Matahari
Teknologi thermal matahari merupakan bentuk pemanfaatan panas matahari untuk memanaskan ruangan, memanaskan air, menghasilkan panas dan mendinginkan ruangan.
2. Bidang Perkebunan dan Pertanian
Untuk meningkatkan dan memaksimalkan hasil pertanian, biasanya dalam bidang pertanian atau perkebunan akan mengoptimalkan penyerapan dari energi matahari ini. Hal ini dapat dilakukan dengan teknik pengaturan waktu siklus penanaman, tinggi barisan tanaman yang bervariasi hingga pengaturan orientasi dari barisan tanaman itu sendiri.
Meskipun energi panas matahari ini merupakan energi yang melimpah ruah, namun pada daerah yang memiliki intensitas cahaya matahari rendah maka cara ini akan sangat berpengaruh terhadap hasil panen nantinya. Mungkin hal ini tidak akan terlalu bermasalah pada daerah yang memang memiliki intensitas matahari tinggi.
3. Sistem Pemanasan Air
Pemanfaatan energi surya atau sinar matahari ini juga digunakan dalam teknik pemanasan air yang khususnya diperuntukan di daerah yang terletak pada garis lintang bujur rendah tepatnya berada di bawah suhu 40 derajat. Sekitar 70% kebutuhan air panas untuk keperluan rumah tangga biasanya dapat diperoleh dengan memanfaatkan panas matahari yang diolah pada sebuah sistem pemanfaatan panas.
Energi surya biasa digunakan untuk memanaskan air panas hingga termometer menunjukkan suhu 60 derajat celcius pada air yang dipanaskan. Pemanasan air menggunakan tenaga surya juga banyak digunakan untuk memanaskan air kolam renang, teknik ini biasanya dibantu menggunakan kaca sebagai pengumpul dan penyebar panas.
4. Pengolahan Air
Dalam sistem pengolahan air juga dapat memanfaatkan energi surya, teknik ini dilakukan melalui destilasi surya untuk pembuatan air payau yang bisa diminum yang pertama kali dilakukan oleh seorang ahli kimia di Arab sejak abad ke-16 dengan menggunakan rancangan alat untuk destilasi ini sendiri terdiri dari destilasi vertikal, miringan ganda, miringan tunggal, multi efek, dan multi sumbu.
Adapun semua alat penyuling atau destilasi ini biasanya bisa digunakan saat beroperasi pada kondisi gabungan, aktif hingga pasif dimana penyuling aktif untuk jenis multi efek sendiri biasanya diaplikasikan pada pilot scale atau skala industri besar. Sedangkan penyuling jenis miringan ganda ini bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga karena lebih ekonomis.
5. Pengering Pakaian
Cara ini merupakan cara yang paling umum dan banyak digunakan karena sangat mudah. Panas dari matahari yang sampai hingga bumi langsung dimanfaatkan untuk mengeringkan pakaian yang basah dengan dijemur di tempat lapang yang langsung terpapar matahari.