Proses Pasca Panen Jagung

Proses Pasca Panen Jagung – Untuk mendapatkan hasil panen jagung yang sesuai standar kualitas dan mutu maka proses pasca panennya juga harus sangat diperhatikan. Pasca panen yang baik akan membuat hasil panen berikutnya paling tidak sebaik hasil panen sekarang atau bahkan lebih baik.

Proses Pasca Panen Jagung

Selain itu penanganan pasca panen juga digunakan untuk mengantisipasi kegagalan panen yang mungkin saja terjadi. Proses ini merupakan proses yang berkesinambungan guna mendapatkan hasil panen yang sesuai baik kualitas maupun mutunya. Secara umum proses pasca panen jagung mencakup proses – proses sebagai berikut :

Pemanenan

Jagung yang sudah dapat dipanen dapat diamati secara visual maupun teoritis, secara visual jika tanaman jagung telah menguning dan mengeras maka jagung siap panen, sedangkan secara teoritis tanaman jagung bisa dipanen setelah delapan minggu sejak masa keluarnya bunga.

Pemanenan juga dapat dilakukan saat kadar air jagung mencapai 20%, hal ini bisa ditentukan sesuai dengan kebiasaan atau mengukurnya menggunakan moisture meter (alat ukur kadar air). Pemanenan ini juga mempertimbangkan keadaan optimal biji yaitu ketika biji sudah mulai agak mengeras dan kelobot jagung berwarna sedikit kekuningan.

Teknik pemanenan

Teknik pemanenan juga mempertimbangkan kondisi jagung itu sendiri, pada jagung dengan kadar air tinggi dapat dilakukan dengan cara menyabit batang setinggi pinggang barulah jagung dapat dipetik. Sedangkan bila kadar air jagung rendah maka dapat dilakukan memetik jagungnya langsung.

Pengangkutan

Setelah dipanen, jagung kemudian akan diangkut ke lumbung atau tempat penyimpanan menggunakan sepeda, truk atau alat pengangkut lainnya. Namun yang perlu diperhatikan disini adalah jangan sampai proses pengangkutan menghilangkan bobot jagung itu sendiri secara signifikan.

Pengeringan

Proses pengeringan jagung juga merupakan hal yang paling krusial karena pada proses ini jagung akan dikurangi kadar airnya hingga batas tertentu. Pengeringan juga dapat dilakukan dengan media apapun, seperti halnya cara lama yang menggunakan bantuan sinar matahari maupun cara baru menggunakan bantuan pemanas seperti bed dryer.

Pada cara yang lama keunggulannya adalah tidak memerlukan biaya karena dapat dilakukan secara langsung, sedangkan cara kedua tentunya membutuhkan biaya tambahan. Namun pada cara lama hal ini dapat memakan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan cara baru karena pengeringan dilakukan menggunakan bantuan cahaya matahari.

Pemipilan

Setelah jagung dikeringkan batas kadar air tertentu maka selanjutnya jagung akan memasuki proses pemipilan. Pemipilan juga dapat dilakukan menggunakan cara manual yaitu dipipil menggunakan tangan dengan bantuan kayu atau pisau namun hasil yang didapat menggunakan cara ini relatif sedikit. Pemipilan juga dapat dilakukan menggunakan bantuan alat mekanik yang lebih memberikan keuntungan terutama dalam hal kecepatan pemipilannya.

Penyimpanan

Proses penyimpanan merupakan proses dimana jagung akan disimpan dalam waktu yang cukup lama dengan tidak menurunkan kualitasnya. Penyimpanan jagung sebenarnya juga dapat dilakukan ketika jagung masih dalam keadaan utuh dan tidak harus dipipil. Jagung juga dapat disimpan dalam area yang cukup besar atau dapat juga disimpan di dalam karung.

Baca Juga : Cara Memilih Biji Jagung Yang Baik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like