Tahapan Proses Tes DNA

Tahapan Proses Tes DNA – Di zaman sekarang ini tentu dalam masyarakat kita sudah sangat mengenal dengan istilah tes DNA. DNA merupakan singkatan dari Deoxyribo Nucleic Acid atau secara sederhana adalah asam nukleat yang menyimpan semua informasi tentang genetika suatu individu.

Tahapan Proses Tes DNA

Pada manusia, DNA ini akan berpengaruh terhadap jenis rambut, warna kulit dan sifat-sifat khusus dari manusia. DNA dapat dijadikan cetak biru atau blue print ciri khas manusia yang akan diwariskan secara turun temurun ke generasi selanjutnya, sehingga dalam tubuh seorang anak memiliki komposisi DNA yang tipenya sama dengan orang tuanya.

Fragmen – fragmen dari DNA ini akan diidentifikasi dengan serangkaian proses yang biasa disebut dengan tes DNA, yang secara sederhana tes DNA adalah metode untuk mengidentifikasi, menghimpun dan menginventarisir file-file khas karakter tubuh.

Tes DNA sendiri dilakukan karena 2 tujuan yaitu tujuan pribadi guna menentukan perwalian anak atau penentuan orang tua dari anak dan tujuan hukum guna keperluan masalah forensik seperti identifikasi korban yang telah hancur.

Dalam keperluan hukum guna mengenali identitas korban diperlukan pencocokan antara DNA korban dengan terduga keluarga korban ataupun untuk pembuktian kejahatan semisal dalam kasus pemerkosaan atau pembunuhan.

Tes DNA ini dapat dilakukan menggunakan hampir semua komponen biologis tubuh kita semisal darah, rambut, usapan mulut pada pipi bagian dalam (buccal swab), dan kuku. Sedangkan dalam keperluan forensik segala macam sampel DNA yang ditemukan diTKP seperti sperma, daging, tulang, kulit, air liur atau sampel biologis apa saja dapat dijadikan sampel tes DNA. Secara sederhana, berikut adalah tahapan proses tes DNA :

1. Pengambilan sampel DNA

Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengambil sampel guna keperluan tes seperti usapan selaput lendir bagian dalam pipi serta darah. Hal ini bertujuan untuk memperoleh sampel untuk membuat profil DNA anak dan orang tua, kemudian hasil pengambilan sampel itu dilabeli, dicatat, direkam, difoto kemudian di bawa ke laboratorium guna keperluan tahap selanjutnya.

2. Ekstraksi (pemisahan) DNA

Sampel berupa usapan selaput lendir dalam pipi ini perlu diekstrak terlebih dahulu. Hal ini karena mungkin saja sampel ini tercampur dengan sisa makanan dan bakteri yang berkeliaran di dalam mulut. Sementara itu darah yang terdiri dari sitoplasma, darah merah, dan darah putih juga perlu diekstraksi guna mengambil DNA-nya saja.

3. Penggandaan DNA

Proses selanjutnya adalah penggandaan DNA. Proses ini bertujuan agar menjadi lebih banyak dan terlihat polanya. Digandakan secara spesifik dengan menggunakan marka 23 posisi dimana setiap marka itu menentukan apakah setengah pasang kromosom itu cocok dengan anak karena baik ayah atau ibu akan menurunkan setengah kromosomnya saja.

4. Pemisahan DNA secara kapiler

Sampel berupa darah yang sudah diperiksa di laboratorium kemudian digandakan. Kemudian dilanjutkan dengan visualisasi menggunakan mesin elektroforesis atau spektrofotometer guna memproyeksikan genetic analyzer secara khusus. Proses ini akan membuat DNA dari sampel ini akan terurai dan dari uraian itulah, kita dapat membandingkan DNA ayah, ibu, dan anak dengan melihat pengulangan-pengulangan yang terjadi pada potongan-potongan DNA kemudian muncullah profil DNA yang bersangkutan.

5. Analisis profil DNA

Profil DNA yang muncul kemudian dianalisis dengan menggunakan software yang hasilnya akan terlihat di bagian mana saja terjadi pengulangan pola DNA. Dari analisa inilah akan dapat diketahui kecocokan DNA pada sampel tersebut.

Pengujian DNA juga bisa dilakukan pada kandungan makanan, contohnya adalah menguji apakah suatu makanan mengandung babi. Hal ini bisa dicek melalui pengujian di laboratorium dengan PCR (Polymerase Chain Reaction).

Baca Juga : Cara Menguji DNA Babi Pada Makanan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Norma Kesusilaan
Selengkapnya

Norma Kesusilaan

Selain norma agama, ada juga norma kesusilaan. Apa sih norma kesusilaan itu? Jadi norma kesusilaan adalah peraturan sosial…