Cat Tahan Air Hujan – Ketika musim hujan datang sering kali masalah bocor dan rembes menjadi masalah klasik yang terjadi di daerah kita atau bahkan di rumah kita sendiri.
Penyebab bocor dan rembes ini tidak hanya karena atap yang retak atau berlubang, namun juga dapat diakibatkan karena dinding yang rembes atau sambungan yang rurang rapi sehingga air yang menimpanya tidak mampu ditahan.
Terlebih lagi jika cuaca tak menentu yang dapat menyebabkan hujan badai yang disertai angin kencang. Air hujan akan menerpa ke berbagai arah yang akan mengenai setiap sudut rumah kita.
Selain atap yang retak dan sambungan antar tembok yang rapih, penggunaan cat waterproff atau cat tahan air juga menjadi faktor penting untuk mencegah terjadinya bocor atau rembes.
Bahan untuk membuat cat tahan air dapat dibuat dari polimer / akrilik, semen (cementitious) / cairan aditif, membran dan bitumen (aspal). Untuk lebih jelasnya berikut adalah penjelasan dari cat tahan air hujan dari bahan – bahan tersebut :
Polimer / akrilik
Cat dengan bahan dasar polimer atau akrilik merupakan jenis cat waterproff yang paling praktis karena tinggal dikuaskan saja layaknya cat pada umumnya karena bahannya yang elastis seperti plastik berbentuk pasta.
Karena sifatnya yang lebih elastis maka polimer ini lebih banyak digunakan dari pada akrilik, sedangkan penggunaan akrilik lazim dipakai untuk bahan cat tembok (dekoratif).
Sifat elastis pada cat ini merupakan hal yang penting karena walaupun hanya sedikit, bangunan bisa memiliki sifat memuai dan menyusut yang disebabkan suhu. Dengan sifat elastisnya inilah cat dapat mengikuti ukuran bangunan dan tetap mampu menutupi seluruh bagian bangunan.
Cat dengan bahan baku polimer / akrilik lebih direkomendasikan pada tembok bangunan, sementara produk aquaproof diklaim dapat digunakan pada permukaan kayu, kaca, plastik, polikarbonat dan lain – lain.
Namun patut diperhatikan disini bahwa penggunaan cat berbahan polimer atau akrilik adalah untuk bagian bangunan yang kadang atau jarang terkena air (dilewati air). Cat jenis ini tidak direkomendasikan untuk bagian yang selalu terendam air seperti kolam renang dan bak mandi.
Hasil pelapisan cat dengan bahan ini akan sangat halus dan tidak dapat dilihat dengan mata biasa. Namun Anda dapat mengujinya menggunakan alat ukur kekasaran atau Roughness tester. Dengan alat ini akan memudahkan Anda mengetahui apakah bahan cat tersebut menutup dengan sempurna atau tidak.
Semen / cairan aditif
Cat jenis ini biasanya berbentuk bubuk dan cairan penguat (aditif) yang dicampur dengan air dan semen sebelum digunakan dan juga bisa berupa serbuk atau cairan yang dicampur dengan semen dan air.
Hal ini bertujuan untuk menyolidkan beton dan membuatnya kedap air karena bahan waterproof sudah dicampur sejak awal. Jadi sejak awal bahan memang sudah bercampur secara homogen dengan adukan semen.
Oleh karena itu bahan ini lebih disarankan untuk bagian yang selalu terendam air seperti kolam dan bak. Contoh cat waterproof dengan bahan ini adalah Damdex yang berbasis semen berupa cairan aditif. Dalam pengaplikasiannya digunakan dengan perbandingan semen : damdex : air sebanyak 2 : 1 : 1.
Bitumen
Dibandingkan dengan kedua bahan sebelumnya, bahan waterproof berbasis aspal lebih terbatas pilihannya. Beberapa contohnya adalah yang diproduksi PT Prokon Bangun Mitra Sukses yaitu Flinkote, Pentens dan Bituthene. Jenis cat ini kebanyakan diproduksi oleh perusahaan minyak bumi dan membutuhkan tenaga ahli dalam pengaplikasiannya.
Demikian adalah beberapa jenis cat tahan air hujan yang dapat menjadi pilihan Anda ketika musim hujan tiba untuk menghindari kebocoran atau air yang dapat rembes di tembok.