Jenis Pondasi Pada Bangunan – Pondasi merupakan struktur atau bagian bangunan paling dasar yang berada di bawah sebuah bangunan. Meskipun tidak terlihat pada sebuah bangunan namun fungsinya sangat vital karena pondasilah yang menahan beban dari sebuah bangunan.
Pembuatan pondasi sebuah bangunan haruslah direncanakan dan dirancang secara matang, hal ini karena kekuatan suatu bangunan dan keawetannya akan sangat dipengaruhi oleh bagian pondasi ini.
Jenis bangunan, beban bangunan, kondisi tanah dan faktor – faktor lain akan sangat berpengaruh terhadap jenis, ukuran dan konstruksi pondasi yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini karena pondasi sendiri berfungsi sebagai perantara yang akan meneruskan beban struktur di atas muka tanah dan gaya – gaya lain yang bekerja ke tanah yang diterima oleh sebuah bangunan.
Oleh karena itu dalam pembuatan pondasi bangunan tidak dapat menggunakan kebiasaan setempat namun harus menggunakan perhitungan dan perencanaan yang matang. Hal ini penting karena di masyarakat kita masih sering ditemui dalam pembuatan sebuah bangunan terutama bagian pondasi hanya didasari dari kebiasaan setempat.
Dalam memilih dan merencanakan jenis pondasi bangunan akan sangat dipengaruhi oleh jenis tanah, kekuatan dan daya dukung tanah selain beban bangunan itu sendiri.
Bila daya dukung tanah pada daerah pembuatan bangunan baik maka pondasi yang digunakan juga hanya membutuhkan konstruksi pondasi yang sederhana. Bila yang terjadi sebaliknya, tanah labil dan daya dukung jelek maka dalam pembuatan pondasi membutuhkan perencaan dan perhitungan yang lebih teliti.
Oleh karena itu pondasi bangunan harus dibuat dari material yang terbaik dan memiliki tingkat kekerasan yang baik. Dalam pembangunan gedung 2 tingkat atau lebih biasanya kekerasan pondasi akan diuji menggunakan Alat Uji NDT untuk memastikan kualitasnya. Namun pada dasarnya pondasi sebuah bangunan harus mampu menahan beban sebagai berikut :
- Beban horizontal / beban geser, seperti beban akibat gaya tekan tanah
- Beban mati / dead load yang didapat dari beban bangunan itu sendiri
- Beban hidup / live load, atau beban berdasarkan fungsi bangunan
- Beban akibat gempa (hal ini penting bila bangunan dibangun di daerah rawan gempa)
- Beban angin
- Gaya angkat air
- Momen dan torsi
Untuk lebih jelasnya semisal sebuah rumah sudah mengalami retak pada dindingnya, padahal konstruksi yang dibuat sudah cukup kuat mulai dari sloof, kolom hingga dinding. Namun Anda melupakan bahwa tanah yang digunakan adalah tanah bekas sawah yang belum stabil dan pondasi yang digunakan adalah pondasi sederhana maka hal tersebut dapat saja terjadi. Seharusnya langkah pertama yang dilakukan adalah menstabilkan tanah pada daerah pembangunan tersebut.
Secara umum pondasi sendiri dibedakan menjadi dua jenis yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam, jenis pondasi dangkal sendiri diantaranya adalah sebagai berikut :
- Pondasi Umpak : Biasanya jenis pondasi ini digunakan pada rumah adat, rumah kayu, atau rumah tradisional jaman dulu
- Pondasi Batu Bata : Jenis pondasi yang dibuat dengan bahan dasar batu bata. Dalam pemasangannya disusun sedemikian rupa sehingga dapat menahan berat bangunan yang ada di atasnya dan meneruskanya ke tanah
- Pondasi Batu Kali : Jenis pondasi yang bahan dasarnya batu kali
- Pondasi bor mini (Strauss Pile)
- Pondasi Telapak / Footplat
Sedangkan jenis pondasi dalam adalah sebagai berikut :
- Pondasi tiang pancang (driven pile)
- Pondasi tiang franki (franki pile)
- Pondasi tiang injeksi (injection pile)
- Pondasi tiang bor (bored pile)