Cara Menguji Kematangan Buah

Cara Menguji Kematangan Buah – Buah merupakan sumber makanan yang mengandung banyak gizi, serat, mineral dan kandungan lain yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Buah yang layak untuk dikonsumsi tentunya adalah buah yang matang karena kandungan gizinya sudah sempurna.

Cara Menguji Kematangan Buah
Foto Hanya Sebagai Pemanis

Buah yang sudah matang biasanya akan lebih lunak dibanding dengan buah yang belum matang yang disebabkan karena menurunnya tekanan turgor pada dinding sel. Ini terjadi karena terbongkarnya timbunan pektin pada dinding sel matriks (parenkim) buah atau bagian lain yang memang dikonsumsi.

Selain dapat dimakan secara langsung, buah ini dapat diolah menjadi berbagai olahan lain seperti jus, minuman sari buah, dan berbagai olahan makanan. Sekarang ini sudah sangat banyak industri pengolahan makanan yang menggunakan buah sebagai bahan bakunya.

Dalam proses pengolahannya tentu industri hanya akan menggunakan buah yang matang dan mempunyai kualitas yang baik. Selain itu industri juga akan melakukan pengolahan dalam jumlah besar. Oleh karena itu industri membutuhkan alat yang dapat mengetahui kematangan dan kualitas buah dengan cepat dan praktis.

Selain kandungan ph dan nutrisi, kekerasan buah juga menjadi acuan kualitas dan kematangan buah. Biasanya indsutri akan menggunakan alat ukur kekerasan buah atau fruits sclerometer (alat ukur kekerasan khusus untuk buah) untuk menguji kekerasan buah yang akan diolah.

Dengan alat ini tentu akan memudahkan proses pengujian kematangan dan kualitas buah. Setelah buah diketahui kematangan dan kualitasnya maka selanjutnya buah akan dipilih berdasarkan ukurannya. Hal ini akan memudahkan dalam proses seperti pemotongan maupun penghancurannya.

Setelah buah dipotong atau dihancurkan maka selanjutnya buah akan diproses sesuai dengan tujuannya apakah akan dibuat produk minuman, makanan, selai dan sebagainya. Untuk lebih menguatkan rasanya biasanya buah akan dihancurkan bersama dengan kulitnya.

Selain manambah kuat rasa buahnya, ternyata bagian kulit buah juga mengandung gizi yang tidak kalah dengan daging buah itu sendiri. Setelah itu buah akan ditambahkan bahan atau zat campuran lain seperti pengawet makanan yang memang aman digunakan pada produk makanan.

Setelah berbagai proses pengolahan telah selesai maka buah akan dikemas dalam kemasan tertutup yang hampa udara untuk mencegah tumbuhnya bakteri pembusuk. Kemasan produk juga akan memberikan kesan yang menarik terhadap produk selain akan melindungi produk itu sendiri. Setelah selesai dikemas dengan baik maka produk olahan dari buah dan sari buah ini dapat didistribusikan kepada konsumen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like