Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Air

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Air – Terdapat 3 jenis faktor yang mempengaruhi kualitas air yaitu faktor fisika, kimia, dan faktor biologi. Faktor-faktor tersebut saling berkaitan, dimana untuk mengetahui kualitas air secara detail dapat diuji dengan ketiga faktor tersebut, yakni faktor fisika, kimia dan biologi.

Mengetahui parameter-parameter diatas penting dilakukan, guna mendapatkan informasi mengenai air, seperti pada air yang akan digunakan untuk minum, apakah air minum tersebut sudah layak dan sesuai dengan standar pemerintah tentang air minum atau belum.

Baca Juga : Penyebab Air Kolam Renang Berwarna Hijau

Saat ini sudah ada berbagai macam alat ukur yang dapat digunakan untuk menguji kulitas air. Carilah alat uji kualitas air yang multi parameter, karena dapat digunakan untuk menguji kualitas air dengan berbagai macam.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Air

1. Faktor Fisika

Faktor-faktor fisika yang mempengaruhi kualitas air yang dapat terlihat langsung melalui fisik air tanpa harus melakukan pengamatan yang lebih jauh pada air tersebut. Faktor-faktor fisika pada air meliputi:

A. Kekeruhan
Kekeruhan pada air ini disebabkan oleh adanya bahan-bahan organik dan anorganik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh buangan industri.

B. Temperatur
Temperatur ini ada hubungannya dengan kualitas air, dimana apabila temperatur naik maka akan menyebabkan turunnya kadar oksigen terlarut dalam air. Perlu diketahui bahwa kadar oksigen terlarut dalam air yang terlalu rendah ini akan menimbulkan bau yang tidak sedap.

C. Warna
Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan oleh ekstrak senyawa-senyawa organik serta tumbuh-tumbuhan.

D. Solid (Zat padat)
Kandungan zat padat menimbulkan bau, juga dapat meyebabkan turunnya kadar oksigen terlarut. Zat padat dapat menghalangi penetrasi sinar matahari kedalam air.

E. Bau dan rasa
Organisme dalam air seperti alga dan senyawa-senyawa organik tertentu dapat menimbulkan bau dan rasa yang mempengaruhi kualitas air.

2. Faktor Kimia

Karakteristik kimia air menyatakan banyaknya senyawa kimia yang terdapat di dalam air, sebagian di antaranya berasal dari alam secara alamiah dan sebagian lagi sebagai kontribusi aktivitas makhluk hidup. Beberapa senyawa kimia yang terdapat didalam air dapat dianalisa dengan beberapa parameter kualitas air. Parameter kualitas air tersebut dapat digolongkan sebagai berikut :

A. PH
PH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah juga mempengaruhi faktor kualitas air. Pembatasan pH dilakukan karena akan mempengaruhi rasa, korosifitas air dan efisiensi klorinasi.

B. DO (dissolved oxygent)
DO merupakan jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara. Semakin banyak jumlah DO dalam air tersebut maka secara otomatis kualitas air disitu semakin baik.

C. BOD (biological oxygent demand)
BOD, DO, COD saling berhubungan dimana BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorgasnisme untuk menguraikan bahan-bahan organik yang berada dalam air secara biologi.

D. COD (chemical oxygent demand)
COD, BOD dan DO ini saling berhubungan dan saling berpengaruh. COD merupakan banyaknya oksigen yang di butuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan organik secara kimia.

E. Kesadahan
Kesadahan air yang tinggi ini juga turut menyumbang dan mempengaruhi kualitas air bersih. Penyebab kesadahan dalam air ini karena adanya kadar residu yang terlampau tinggi.

F. Senyawa-senyawa kimia yang beracun
Senyawa-senyawa kimia dalam air ini sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Contohnya, unsur arsen (As) dalam air dapat menyebabkan racun. Dosis maksimalnya (± 0,05 mg/l). Kehadiran besi (Fe) dalam air bersih akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau ligan, menimbulkan warna koloid merah (karat) akibat oksidasi oleh oksigen terlarut yang dapat menjadi racun bagi manusia (Farida, 2002).

3. Faktor Biologi

Organisme mikro biasa terdapat dalam air permukaan, tetapi pada umumnya tidak terdapat pada kebanyakan air tanah karena penyaringan oleh aquifer. Organisme yang paling dikenal adalah bakteri. Adapun pembagian mokroorganisme didalam air dapat di bagi sebagai berikut :

A. Bakteri
Sesuatu yang tidak tampak secara kasat mata ini mempengaruhi kulitas air dan dapat menimbulkan penyakit, bakteri ini disebut juga patogen. Ukuran bakteri ini biasanya 1-4 mikron yang hanya bisa dilihat oleh alat bantu yaitu mikroskop.

B. Organisme Colliform
Jika patogen ini dapat menimbulkan penyakir, organisme colliform ini merupakan organisme yang tidak berbahaya dari kelompok colliform yang akan hidup lebih lama didalam air daripada organisme patogen. Dengan batasan tidak boleh lebih dari 1 didalam 100ml air.

C. Organisme Mikro Lainnnya
Organisme mikro lainya ini yaitu ganggang dan jamur. Ganggang ini merupakan tumbuhan satu sel yang memberi rasa dan bau pada air. Pertumbuhan ganggang yang berlebihan dapat dicegah dengan pemakaian sulfat tembaga atau klorin. Sedangkan jamur merupakan tanaman yang dapat tumbuh tanpa sinar matahari dan pada waktu tertentu dapat merajalela pada pipa–pipa air, sehingga menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak (Linsley, 1991)

Bagi Anda yang ingin meneliti untuk mengetahui kualitas air pada air PAM, air galon, air sumur dan air yang lainya tentu wajib untuk menggunakan acuan ketiga parameter diatas, yakni parameter fisika, kimia dan biologi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Selengkapnya

Es Kering

Es kering adalah salah satu jenis es yang digunakan untuk mendinginkan makanan yang dingin, di tempat yang tidak…