Mengenali Gejala, Penyebab, Pencegahan, dan Pengobatan Ablasio Retina

Salah satu gangguan mata yang harus dihindari adalah ablasio retina. Kondisi ini terjadi ketika terjadinya retina mata atau selaput bening yang terletak di belakang mata terlepas. akibatnya sel mata akan mengalami kekurangan oksigen.

Mengenali Gejala, Penyebab, Pencegahan, dan Pengobatan Ablasio Retina

Mengapa ablasio retina harus dihindari? Karena ketika retina terlepas dari struktur mata maka akan berdampak pada gangguan penglihatan sebagian mata, bahkan bisa berdampak pada kebutaan jika tidak ditangani secara serius. Dengan demikian jika seseorang mengalami ablasio retina, maka dianjurkan untuk segera memeriksakannya ke dokter.

Mengenal gejala ablasio retina

Namun, sebelum mengetahui apakah seseorang terkena ablasio retina, ketahui terlebih dahulu macam-macam gejala ablasio retina. Bagi sebagian orang, kondisi seseorang mengalami ablasio retina tidak menimbulkan rasa sakit. Tetapi tanda-tanda dan gejala dari gangguan ini bisa diketahui sebagai berikut:

– Seseorang yang terserang ablasio retina akan mengalami gejala datangnya cahaya mendadak pada mata.

– Penglihatan seseorang tiba-tiba menjadi kabur dengan munculnya gambaran bentuk yang melayang-layang.

– Pandangan akan terganggu dan tampak buram seperti halnya mata tertutup tirai.

– Terdapat area gelap ketika seseorang melihat ke suatu bidang tertentu.

Penyebab ablasio retina

Apa sih sebetulnya yang menyebabkan terjadinya ablasio retina pada seseorang? Umum diketahui bahwa ada beberapa penyebab yang membuat seseorang terserang gangguan mata jenis ini. Salah satunya, karena seseorang mengidap diabetes tingkat lanjut sehingga menyebabkan ablasio retina.

Selain itu, penyebab lainnya adalah terjadinya kontraksi vitreous atau cairan berbentuk gel yang terdapat dalam mata sehingga berdampak pada robekan di retina. Penyebab lainnya bisa terjadi karena cedera dan peradangan pada mata.

Faktor yang bisa meningkatkan risiko ablasio retina

Telah dijelaskan di atas bahwa ablasio retina harus dihindari agar gangguannya tidak terus meningkat. Karena, jika dibiarkan, maka risiko ablasio retina pada seseorang akan semakin parah. Untuk itu, perlu diketahui beberapa faktor yang bisa meningkatkan ablasio retina.

– Seseorang akan mengalami risiko ablasio ketika pernah memiliki penyakit atau gangguan mata yang dialami sebelumnya.

– Risiko ablasio retina bisa menyerang ketika seseorang pernah melakukan operasi mata dan pernah mengalami cedera mata atau trauma.

– Faktor yang bisa meningkatkan risiko ablasio retina juga bisa terjadi ketika seseorang punya riwayat keluarga yang pernah mengalami gangguan serupa.

– Dan yang sering terjadi adalah ablasio retina biasa menyerang terhadap seseorang karena faktor penuaan atau orang-orang yang berusia di atas 40 tahun.

Mencegah ablasio retina

Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Termasuk dalam mencegah gangguan mata satu ini. Siapapun yang ingin terhindar dari ablasio retina bisa melakukan pencegahan mulai dari mengubah perilaku gaya hidup.

Pertama, kenakanlah kacamata pelindung dan juga pelindung wajah saat beraktivitas di luar ruangan seperti jalan kaki, berolahraga, dan kegiatan lainnya. Pelindung wajah dan mata diyakini mampu menekan risiko terjadinya ablasio retina dari serangan sinar matahari dan juga faktor penyebab lainnya.

Kedua, bagi pengidap diabetes dianjurkan untuk rutin memeriksakan ke dokter untuk memperoleh informasi dan nasihat dari dokter. Pengidap diabates diketahui sangat erat dengan risiko ablasio retina karena diabetes bisa memicu masalah dengan sistem vaskular retina sehingga berisiko melukai mata dan mengakibatkan retina lepas.

Pengobatan ablasio retina

Jika memang kita telah berupaya sebisa mungkin mencegah risiko ablasio retina, tetapi tetap saja gangguan mata tersebut menyerang kita, maka mau tidak mau harus dilakukan pengobatan dan perawatan secara intensif ke dokter.

Ada beberapa prosedur yang biasa dilakukan dokter untuk menyembuhkan gangguan mata pada ablasio retina.

1. Menggunakan laser

Dokter biasanya akan menggunakan laser atau biasa disebut photocoagulation dalam istilah medis. Menggunakan teknologi laser diyakini mampu membakar robekan retina yang terjadi pada seseorang terkena ablasio retina.

2. Cryopexy

Dokter juga biasanya akan menggunakan cara lain untuk menyembuhkan gangguan mata pada ablasio retina dengan perawatan cryopexy atau dingin yang intens. Cara ini dilakukan dengan membekukan area robekan pada retina sehingga luka yang dihasilkan mampu menjaga retina berada di tempat.

3. Vitrektomi

Sementara itu, cara perawatan untuk menyembuhkan ablasio retina lainnya adalah dengan vitrektomi. Cara ini mengharuskan seseorang dianestesi dan rawat jalan karena menggunakan robekan yang lebih besar. Nantinya dokter akan menggunakan teknologi dengan alat kecil untuk mengembalikan retina kembali ke tempat semula.

Tempat pemeriksaan, pengobatan hingga perawatan mata saat ini sudah mudah ditemui. Berbagai klinik khusus mata sudah banyak berdiri. Namun, tetap saja kita harus pandai memilih tempat mana yang sekiranya lebih baik untuk kesembuhan mata kita.

Dari sekian banyak klinik khusus mata yang ada, terdapat salah satu klinik yang punya reputasi bagus yakni KMN EyeCare. Klinik ini didirikan langsung oleh dokter retina terbaik di Indonesia yakni Dr. Sjakon G. Tahija, SpM. Dokter yang praktik di klinik ini sudah tidak diragukan lagi kemampuannya.

Maka nggak heran kalau banyak kalangan pesohor dan selebriti macam Yuki Kato, Merry Riana hingga Rio Motret lebih memilih KMN EyeCare untuk urusan gangguan matanya. Selain dokter-dokternya yang profesional, di klinik ini juga perlengkapan operasi dan diagnostiknya didatangkan dari teknologi terkini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like