Penyebab Terjadinya Kabut – Kabut merupakan uap air yang berada di dekat permukaan tanah yang kemudian berkondensasi (perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat seperti gas (atau uap menjadi cairan) menjadi mirip awan. Peristiwa tersebut dapat terjadi karena faktor suhu udara yang dingin dengan tingkat kelembaban yang tinggi hingga mendekati 100%.
Kondensasi atau sublimasi dapat terjadi karena tingkat kejenuhan udara yang tinggi, selain itu kelembaban udara relatifnya hampir atau bahkan mencapai 100%. Badan Meteorologi Klimatologi & Geofisika menyebutkan bahwa peristiwa kabut dapat terjadi bila di permukaan udara terdapat partikel – partikel mikroskopis yang menghalangi jarak pandang (Visibility) secara horisontal yang dapat menghalangi hingga 1 Km atau bahkan kurang dengan nilai kelembaban Relatif (RH) berkisar antara 98 – 100%.
Kondisi tersebut sangat mungkin untuk diprediksi dengan bantuan berbagai teknologi canggih seperti sekarang ini. BMKG biasanya menggunakan bantuan alat pemantau cuaca atau weather station untuk memantau kondisi parameter – parameter yang dapat mempengaruhi cuaca untuk memprediksi kondisi cuaca yang akan terjadi.
Setelah kita mengetahui apa saja penyebab terjadinya kabut maka selanjutnya kita juga akan membahas bagaimana kabut itu bisa terjadi :
1. Pendinginan
Peristiwa pendinginan suhu udara yang disebabkan karena adanya radiasi di bumi yang mengalami pendinginan akan menyebabkan peristiwa tersebut. Peristiwa pendinginan tersebut biasanya terjadi pada malam hari yang membuat lapisan udara diatasnya dan terjadi ketika angin lemah. Peristiwa pendinginan banyak terjadi pada lapisan udara yang tipis, karena pada lapisan udara di atasnya memiliki suhu yang lebih panas dan hal ini mengakibatkan timbulnya suatu inversi pada permukaan yang juga tipis.
2. Adveksi udara secara horizontal
Peristiwa ini terjadi saat udara lembab bergerak di atas permukaan laut maupun tanah yang lebih dingin dari suhu udara yang bergerak, hal ini akan menyebabkan naiknya kejenuhan udara.
3. Gerakan vertikal udara
Selanjutnya akan terjadi peristiwa konveksi yang disebabkan karena radiasi matahari yang sangat kuat. Radiasi tersebut terjadi pada permukaan bumi dan mempengaruhi udara diatasnya, dengan adanya kenaikan udara akan menyebabkan terjadinya pendinginan udara secara adiabatis sehingga kejenuhan udara pada atmosfer kita juga akan meningkat.
4. Penambahan uap air
Kemudian dari permukaan yang panas terjadilah penguapan, meski begitu hal ini juga dapat terjadi pada permukaan yang dingin. Apabila suhu air pada wujud cair (liquid water) lebih tinggi dari suhu udara menyebabkan proses penguapan ini akan berlangsung secara kontinyu hingga tercapai keseimbangan. Hal ini akan menyebabkan tekanan uap jenuh pada suhu titik embun (ed) akan sama dengan tekanan uap jenuh pada suhu cair cairan (℮s) yang ini lebih besar dari tekanan uap jenuh pada suhu udara (℮a).
Hal inilah yang akan menyebabkan uap air berkurang karena berkondensasi pada inti kondensasi dan kabut. Di kondisi inilah atmosfer akan ditambah oleh penguapan butir – butir hujan panas yang jatuh melalui udara yang dingin sehingga menghasilkan kabut.