Cara Mengetahui Adanya Bakteri Dalam Air Minum

Cara Mengetahui Adanya Bakteri Dalam Air Minum – Air merupakan sumber kehidupan, bahkan ada istilah dimana ada air disitu ada kehidupan. Walau seperti itu di bumi dengan kandungan airnya hingga 2/3 hanya sekitar 1 persennya saja yang dapat dikonsumsi.

Cara Mengetahui Adanya Bakteri Dalam Air Minum

Bagi kita air digunakan untuk kebutuhan pokok yaitu sebagai konsumsi, namun di zaman sekarang ini pencemaran terhadap lingkungan perairan semakin memprihatinkan. Bila kita salah meminum air yang tercemar kita akan rentan terserang penyakit seperti hepatitis, tifus, dan diare.

Baca Juga : Bahaya Air Minum Isi Ulang

Bagi para balita penyakit tersebut adalah penyakit mematikan nomer dua bagi mereka. Sekitar 1,4 juta bayi meninggal setiap tahun karena penyakit mematikan ini yang ditularkan melalui air. Bahkan faktanya balita yang mati karena penyakit ini lebih banyak dari pada orang yang terkena AIDS, malaria dan campak.

Bakteri coliform merupakan biang dari menularnya penyakit ini dan bakteri ini biasa ditemukan di saluran sistem pengolahan air. Pada dasarnya bakteri ini tidak berbahaya namun bakteri ini hidup di lingkungan sekitar kita. Bakteri ini juga hidup dalam kotoran hewan berdarah panas dan manusia.

Kotoran manusia atau hewan ini mengandung bakteri patogen, beberapa patogen yang telah dikenal sejak beberapa dekade lalu. Bakteri patogen ini adalah giardia lamblia (giardiasis), cryptosporidium (cryptosporidiosis), hepatitis A (penyakit terkait hati), dan helminths (cacing parasit).

Bakteri coliform yang terkandung dalam air minum ini digolongkan menjadi 3 yaitu coliform total, fecal coliform, dan Escherichia coli yang ketiganya mempunyai resiko yang berbeda – beda.

Coliform total tidak mungkin berasal dari pencemaran tinja namun biasanya berasal dari lingkungan, berbeda dengan fecal coliform dan E. coli yang terindikasi kuat berasal dari pencemaran tinja. Apabila keduanya ada dalam air maka akan sangat berpotensi menjaii patogen (bersifat racun sehingga dapat menimbulkan penyakit) dalam air.

Air yang mengandung patogen ini apabila terkonsumsi oleh kita maka dampaknya akan segera dirasakan. Kondisi seperti ini membutuhkan langkah yang cepat dari berbagai pihak yang bersangkutan dengan ini.

Baca Juga : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Air

Bakteri ini tidak dapat dilihat secara kasat mata dan untuk mengetahui adanya bakteri dalam air minum memang harus diteliti di laboratorium. Untuk melakukan penelitian ini biasanya dinas terkait akan mengambil sampel air yang berasal dari sumber air yang digunakan masyarakat.

Dalam pengujian secara kimia, air ini haruslah bebas dari kandungan zat kimia berbahaya seperti halnya logam berat (air raksa atau merkuri (Hg), timbal (Pb) dan Au) aluminium, besi dan juga klorida.

Dalam pengujian secara mikrobiologi biasanya membutuhkan bantuan dari alat yaitu spektrofotometer yang dapat mendeteksi semua kandungan yang terdapat dalam air termasuk bakteri dan mikroorganisme lainnya.

Secara mikrobiologi, air minum tidak boleh mengandung bakteri – bakteri patogen karena akan berpotensi membawa penyakit seperti yang telah dibahas di atas sebelumnya.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memilih sumber air minum yang sehat bagi kita. Tentu menjaga kesehatan ini akan lebih baik dari pada mengobatinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Gejala TBC dan Ragam Pengobatannya
Selengkapnya

Gejala TBC

Gejala TBC – Ada beberapa nama penyakit yang mungkin tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dibelakangi oleh faktor-faktor khusus seperti…