Fakta Tentang Bangunan Jaman Dahulu

Kenapa bangunan 2.000 tahun lalu lebih kuat dari beton masa kini? – Apakah Anda pernah memperhatikan hasil bangunan dari orang – orang terdahulu? apakah Anda menyadari bahwa bangunan pada jaman dahulu justru lebih kuat dibandingkan bangunan jaman sekarang.

Fakta Tentang Bangunan Jaman Dahulu

Padahal jaman sekarang teknologi sudah jauh berkembang berbeda dengan jaman dahulu yang mengerjakan semuanya masih manual. Sebagai contohnya adalah kita dapat melihat bangunan Roma Kuno yang rata – rata usianya sudah ribuan tahun. Bangunan – bangunan peninggalan Roma kuno mempunyai struktur beton yang terbukti kokoh. Bangunan tersebut tetap kokoh meskipun dihantam ombak laut selama 2.000 tahun.

Kini seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi para ilmuan mulai menemukan misteri dibalik kekokohan bangunan tersebut. Para ilmuan menemukan adanya reaksi kimia luar biasa dibalik fenomena tersebut yang ternyata selain tahan lama dan lebih kuat dari pada beton zaman sekarang, namun seiring berjalannya waktu beton bangunan tersebut justru semakin mengeras.

Ahli geologi Marie Jackson dari University of Utah yang memimpin riset tersebut berhasil mengungkap misteri kekokohan beton bangunan Romawi tersebut. Penelitian dan riset tersebut dilakukan selama bertahun – tahun dan sekarang mereka telah memetakan struktur kristalnya. Secara sederhana ternyata bahan pembuat struktur beton tersebut justru semakin membeku dari waktu kewaktu.

Berbeda dengan beton zaman sekarang yang dibuat dengan campuran semen portland, campuran pasir silika, batu gamping, tanah liat, kapur tulis dan bahan lainnya. Semua bahan tersebut akan dilebur bersamaan pada suhu terik dan secara konkret, pasta ini mengikat ‘agregat’ dari potongan batuan dan pasir.

Seringkali agregat tersebut membentuk reaksi kimia yang justru tidak diinginkan yang mengakibatkan retak pada beton, menyebabkan erosi dan runtuhnya struktur. Oleh karena itu pada jaman sekarang ini beton secara alami tidak memiliki umur yang panjang yang bahkan dapat mencapai ribuan tahun.

Berbeda dengan beton pada bangunan Romawi dimana orang pada jman dahulu membuatnya menggunakan abu vulkanik, air kapur dan air laut. Campuran tersebut justru akan menguntungkan karena dengan adanya reaksi kimia yang mungkin diamati oleh orang Romawi. Campuran abu vulkanik yang disemen ini disebut batuan tuff dan saat dicampur dengan mortar, abu vulkanik lebih banyak berfungsi sebagai agregat.

Campuran bahan tersebut justru akan terus bereaksi dengan materialnya yang pada akhirnya semen yang dibuat orang Romawi jaman dahulu menjadi lebih kuat dibandingkan dengan yang orang jaman sekarang buat.

Pada proyek riset dan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Jackson dan tim tersebut telah mengumpulkan sampel beton laut Romawi. Sampel tersebut diambil dari beberapa pelabuhan di sepanjang pantai Italia dan kini para peneliti telah memetakan sampel. Pemetaan ini dilakukan menggunakan mikroskop elektron sebelum mengebor ke resolusi yang sangat tinggi dengan mikrodiffraksi sinar-X dan spektroskopi Raman.

Dengan menggunakan teknologi tersebut para peneliti dapat mengidentifikasi semua butir mineral yang dihasilkan di beton bangunan Romawi kuno tersebut yang telah berumur hingga berabad – abad. Hal ini membuat bangsa Romawi berhasil menciptakan beton mirip dengan batu yang tumbuh subur dalam pertukaran kimia terbuka dengan air laut.

Menurut ketua tim peneliti tersebut bahwa ide beton bang Romawi sungguh gila karena idenya berkebalikan dengan beton pada jaman sekarang. Pada beton jaman sekarang justru akan terkikis terutama pada besinya ketika terkena air laut, namun beton romawi tersebut justru akan semakin mengeras karena reaksi kimianya.

Bahkan kekuatan beton romawi tersebut juga dapat diuji menggunakan alat seperti alat uji NDT untuk mengetahui kekerasannya. Hasilnya juga akan menunjukkan nilai kekerasan yang tetap bertahan justru bertambah seiring berjalannya waktu.

Namun sayangnya resep beton bangunan Romawi tersebut telah hilang, hal ini membuat para peneliti hanya dapat menciptakannya kembali dengan merekayasa berdasarkan sifat kimia beton yang mereka teliti.

Tapi jika Jackson dan rekan-rekannya bisa memecahkan resepnya, insinyur angkatan laut modern dapat memanfaatkan potensi material yang tidak memerlukan struktur baja lagi di dalamnya dan bisa berdiri selama berabad-abad, dan membuat lebih sedikit emisi karbon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like