Jenis Beton dan Kegunaannya – Salah satu bagian bangunan yang penting adalah beton yang merupakan hasil pencampuran antara agregat dan bahan pengikat. Karena kekuatannya yang kokoh, permukaannya rata dengan teksturnya yang halus membuat beton bengunan banyak dipilis.
Bahkan dibandingkan dengan konstruksi besi maupun baja murni, konstruksi beton memiliki biaya yang lebih murah. Karena bagian beton ini menopang bobot dari bangunan oleh karenanya bagian ini harus dipastikan memiliki kekuatan yang baik.
Para arsitek biasanya memastikan kekuatan beton bangunan dengan mengukur tingkat kekerasannya menggunakan bantuan alat seperti halnya alat uji NDT. Sedangkan berdasarkan fungsinya sendiri beton mempunyai beberapa jenis, berikut adalah jenis beton beserta kegunaan atau fungsinya :
1. Beton Mortar
Beton jenis ini dibuat dengan campuran dari material seperti mortar, pasir dan air. Untuk bagian mortar, beton jenis ini biasa menggunakan semen, kapur dan lumpur yang dipasangi anyaman tulangan baja di dalamnya atau disebut dengan ferro cement dengan kekuatan tarik dan daktilitas yang baik.
2. Beton Ringan
Seperti dengan namanya, beton jenis menggunakan agregat yang bobotnya ringan, beberapa orang juga sering menambahkan zat aditif yang dapat membentuk gelembung – gelembung udara di dalam beton. Apabila pori – pori dalam beton semakin banyak maka ukuran beton tersebut juga akan meningkat dan menghasilkan bobot beton yang lebih ringan dari pada beton lain dengan ukuran yang sama. Karena kekuatannya yang tidak sekuat jenis lainnya maka beton ini banyak digunakan pada dinding non-struktur.
3. Beton Non-Pasir
Beton non-pasir dibuat dengan menggunakan agregat berupa kerikil, semen dan air yang sama sekali tidak menggunakan pasir di dalamnya. Dengan begitu juga akan terbentuk rongga – rongga berukuran kecil diantara kerikil tersebut sehingga memiliki bobot yang lebih ringan pula. Beton jenis ini juga membutuhkan semen yang lebih sedikit karena tidak menggunakan pasir di dalamnya. Pengaplikasian beton jenis ini adalah pada struktur ringan, kolom dan dinding sederhana, bata beton, serta buis beton.
4. Beton Hampa
Pembuatan beton ini dilakukan dengan menyedot air pengencer adukan beton menggunakan alat vacuum khusus sehingga disebut dengan beton hampa. Beton ini merupakan beton dengan kekuatan yang sangat tinggi karena air yang tersisa adalah air yang telah bereaksi dengan semen saja. Oleh karena itu beton jenis ini banyak diaplikasikan pada bangunan – bangunan tinggi seperti halnya gedung pencakar langit.
5. Beton Bertulang
Beton bertulang dibuat dengan paduan atau campuran beton dan tulangan baja, beton jenis ini mempunyai sifat yaitu kuat terhadap gaya tekan namun lemah dengan gaya tarik. Karenanya tulangan baja ditambahkan ke dalam beton untuk menambah kekuatan beton dalam gaya tariknya. Beton bertulang ini biasanya dipasang pada bagian pelat lantai, kolom bangunan, jalan, jembatan dan sebagainya.
6. Beton Pra-Tegang
Secara prinsip, pembuatan beton pra-tegang dengan beton bertulang hampir sama, perbedaannya hanya terletak pada tulangan baja yang akan dimasukkan ke beton yang harus melewati proses penegangan lebih dahulu. Hal ini bertujuan agar beton dapat menahan beban lenturan yang besar dan tidak membuatnya retak. Beton jenis ini banyak digunakan untuk menyangga struktur bangunan bentang lebar.
7. Beton Pra-Cetak
Beton pra-cetak merupakan beton yang dicetak di luar area pengerjaan proyek pembangunan yang memang sengaja dibuat di tempat lain agar kualitasnya lebih baik. Beton jenis ini digunakan untuk proyek yang memeng memiliki lahan yang sempit atau terbatasnya tenaga di lokasi proyek. Beton jenis ini juga biasanya dibuat oleh perusahaan yang memang bergerak di bidang konstruksi.
8. Beton Massa
Beton massa merupakan beton yang dibuat dalam jumlah yang cukup banyak dimana penuangan beton ini juga sangat besar di atas kebutuhan rata – rata. Sama halnya untuk perbandingan antara volume dan luas permukaannya juga sangat tinggi yang pada umumnya beton massa memiliki dimensi yang berukuran lebih dari 60 cm dan banyak digunakan untuk pembuatan pondasi besar, pilar bangunan dan bendungan.
9. Beton Siklop
Beton siklop merupakan beton yang menggunakan agregat cukup besar sebagai bahan pengisi tambahannya dengan besar ukuran penampang agregat tersebut berkisar antara 15 – 20 cm. Bahan tersebut kemudian ditambahkan ke adukan beton normal sehingga dapat meningkatkan kekuatannya yang banyak digunakan pada bendungan, jembatan dan bangunan air lainnya.
10. Beton Serat
Beton serat merupakan jenis beton yang menggunakan serat – serat tambahan ke dalam adukan beton tersebut. Serat yang biasa ditambahkan ke dalam beton adalah asbestos, plastik, kawat baja hingga tumbuh – tumbuhan. Penambahan serat bertujuan untuk menaikkan daktailitas pada beton tersebut sehingga tidak mudah mengalami keretakan.