Membedakan Kulit Asli dan Sintetis

Membedakan Kulit Asli dan Sintetis – Apakah Anda penggemar fashion berbahan kulit asli seperti jaket, tas, sepatu dan sebagainya. Produk – produk yang terbuat dari kulit asli biasanya akan terlihat bagus, elegan, kuat, tahan lama dan awet.

Membedakan Kulit Asli dan Sintetis

Namun produk – produk yang terbuat dari kulit tentunya memiliki harga yang mahal tidak seperti bahan lainnya. Selain bahan baku yang sulit didapatkan, proses pengolahannya juga dapat dikatakan sulit.

Karena hal tersebut juga kini banyak produk berbahan kulit dengan kualitas KW atau kulit sintesis. Secara sekilas kedua bahan tersebut memiliki banyak perbedaan. Untuk jelasnya berikut adalah cara membedakan kulit asli dan sintesis yang dapat Anda lakukan sendiri :

1. Kelenturan

Untuk membedakan kulit asli dan sintesis cara paling mudahnya adalah dengan melenturkan kulit tersebut pada setiap sisinya. Hal ini merupakan hal wajar yang umum dilakukan orang ketika akan membeli produk berbahan dasar kulit.

Kulit yang asli akan memiliki ciri – ciri kelenturannya yang maksimal. Anda dapat melenturkannya hingga membentuk tanda tambah dengan melenturkannya secara vertikal dan horisontal. Kemudian perhatikan bekas tekukan tersebut, bila kulit sintetis maka akan terbentuk kerutan baru seperti tanda tambah berbeda dengan kulit asli yang akan kembali seperti semula.

2. Tekstur

Tekstur dari produk berbahan kulit juga akan memberikan sensasi tersendiri ketika diraba dengan indera perasa, hal ini juga akan menjadi faktor penting untuk membedakan kulit asli dan sintesis. Tekstur yang kasar dengan berbagai guratan menjadi ciri dari kulit asli, khusus untuk kulit chrome dan domba teksturnya sangat halus namun masih ada beberapa guratan alami.

Berbeda dengan kulit sintesis yang teksturnya sangat halus dan licin, hal ini dapat kita rasakan menggunakan indera peraba kita. Perbedaan ini akan sangat terlihat bila kita menguji tekstur kulit ini menggunakan alat ukur kekasaran atau kehalusan Roughness Tester. Kedua kulit tersebut akan memberikan hasil yang sangat berbeda.

3. Harga

Ada pepatah jawa yang mengatakan “rego nggawa rupo” yang berarti harga akan sebanding dengan kualitas. Hal ini juga dapat Anda gunakan saat akan membeli produk berbahan kulit. Namun jangan gunakan faktor ini sebagai cara utama menguji kulitas produk kulit asli dan sintesis. Karena tidak selamanya produk kulit asli memiliki harga yang lebih mahal dari kulit sintesis.

4. Tajamkan Indera Penciuman

Selain indera peraba kita juga dapat menggunakan indera penciuman kita untuk menguji kulit asli dan sintesis. Kulit yang asli memiliki bau alami yang sama dengan tempat penyamakkannya, sebagai contoh bila kulit asli mengalami proses penyamakkan dengan bahan alami seperti minyak kelapa maka akan memiliki aroma seperti minyak kelapa. Berbeda dengan kulit sintesis yang akan tercium bau karet atau vynil yang merupakan bahan pembuatnya.

5. Daya Tahan

Daya tahan produk berbahan kulit asli juga memiliki rentang waktu yang lama hingga bertahun – tahun karena kulit asli memiliki serat – serat alami kulit ini mampu mengurangi reaksi kulit dengan zat lainnya. Berbeda dengan kulit sintesis yang tidak dapat bertahan selama kulit asli karena adanya faktor pengikisan zat pelapis kulit berbahan kimia lainnya. Zat pelapis ini berfungsi hanya untuk meredam reaksi yang terjadi antara zat lainnya dengan kulit sintetis tersebut, sehingga zat pelapis dapat mudah terkikis olehnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like