Penggunaan Gula Cair – Gula merupakan sebuah senyawa yang akan memberikan rasa manis pada makanan atau minuman. Dalam masayarakat kita tidak dapat dipungkiri lagi kalau gula ini termasuk dalam salah satu kebutuhan pokok.
Di zaman sekarang ini kebutuhan akan gula tidak hanya diperlukan oleh masyarakat saja, namun kalangan industri juga memerlukan banyak gula dalam industrinya. Kalangan industri memerlukan gula guna menjadi pemanis buatan dalam produknya.
Gula sendiri ada yang diproduksi dalam bentuk kristal atau bubuk dan juga ada yang berbentuk cair. Masyarakat pada umumnya menggunakan gula kristal atau bubuk atau serbuk. Namun dalam kalangan industri akan lebih efisien jika menggunakan gula cair. Gula cair buatan sendiri dapat memiliki tingkat kemanisan yang jauh di atas gula serbuk biasa.
Gula cair ini tentu akan jauh lebih diminati dan dibutuhkan pada kalangan industri karena jauh lebih praktis dan efisien. Namun pada pabrik gula juga tetap memproduksi gula serbuk karena kebanyakan masyarakat juga menggunakan gula bubuk atau serbuk ini.
Gula ini akan memberikan rasa manis pada makanan atau minuman tentu setelah gula tersebut larut dalam makanan atau minuman tersebut. Dibanding dengan gula bubuk atau kristal, gula cair akan jauh lebih cepat larut dalam makanan atau minuman tersebut.
Untuk lebih jelasnya berikut alasan industri menggunakan gula cair dibanding gula serbuk atau kristal :
- Lebih ekonomis, praktis dan higienis
- Lebih segar dan dapat disimpan dalam waktu lama
- Menambah tekstur dan kekentalan
- Tanpa bahan kimia namun ada juga yang menggunakan bahan kimia namun tidak berbahaya dalam jumlah yang wajar
- Berfungsi sebagai pemanis, sirup dan sekaligus perasa
- Rendah glikemik indeks
- Terbebas dari gluten
- Bebas dari kotoran seperti pasir, padatan lain, dll
- Bebas dari fruktosa tinggi
- Larut langsung dalam minuman panas dan dingin atau makanan karena wujudnya yang cair tadi
Namun walaupun memiliki berbagai keunggulan tadi, penggunaan gula cair ini dalam produk makanan atau minuman juga tetap harus dibatasi. Penggunaan gula cair yang berlebihan tentu akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan, terlebih gula cair yang menggunakan bahan kimia.
Oleh karena itu dalam industri makanan atau minuman yang menggunakan gula cair akan menggunakan alat ukur untuk mengukur kadar gula yang terlarut dalam bahan makanan atau minumannya. Alat ini disebut dengan refraktometer yang berguna mengukur kepekatan kadar gula dalam suatu larutan.
Hal ini penting dilakukan agar penggunaan gula tidak melebihi batas yang ditentukan. Alat ini dapat mengukur kadar brix gula dalam suatu larutan, brix ini adalah jumlah zat padat terlarut dalam setiap 100 gr cairan atau larutan. Dengan begitu industri dapat mengukur kadar gula cair dalam produknya agar tidak melebihi batas.