Penyebab Bendungan Jebol – Bangunan bendungan merupakan bangunan yang berfungsi untuk menahan laju air pada suatu badan air seperti sungai dan danau / waduk. Bangunan ini memang benar – benar dibangun pada aliran air guna keperluan penampungan air maupun irigasi.
Seiring perkembangannya, bendungan juga sering digunakan sebagai objek wisata maupun tempat pemancingan dsb. Dengan adanya bendungan akan memungkinkan air sungai untuk dibelokkan ke jaringan irigasi dengan cara menaikkan muka air sungai atau dengan memperlebar pengambilan di dasar sungai.
Cara tersebut sering digunakan untuk tipe bendungan saringan sawah (bottom rock weir). Selain untuk keperluan aliran irigasi sawah, bendungan juga kini dapat difungsikan sebagai pembangkit listrik tenaga air.
Karena dibangun pada aliran air maka bangunan bendungan harus dipastikan kuat dan bertahan dengan berbagai kondisi yang mungkin dialami pada badan air tersebut. Namun bukan berarti bangunan bendungan tidak dapat jebol, hal ini karena pada dasarnya bendungan juga dibuat oleh manusia yang mungkin saja bisa melakukan kesalahan.
Akan tetapi faktor eksternal yang melebihi kemampuan bendungan juga dapat membuat bendungan jebol. Hal – hal yang dapat menjadi penyebab bendungan jebol adalah sebagai berikut :
1. Piping
Piping adalah bocoran yang terjadi melalui bawah struktur bendungan dengan kecepatan yang cukup besar. Hal ini akan berpotensi membawa partikel – partikel tanah yang ada di dasar sungai dan menyebabkan kerusakan berupa keroposnya tanah di bawah struktur bendungan. Dengan rusaknya struktur tanah tersebut akan mengakibatkan struktur pecah atau hancur.
Untuk mengatasi jenis kerusakan ini dapat dilakukan dengan cara mengurangi kuat arus piping yaitu dengan melakukan :
- Pembuatan lantai muka
- Pembuatan turap
2. Rusaknya lantai rendah
Kerusakan lantai rendah diakibatkan karena salahnya hitungan atau asumsi atau kurangnya pengujian yang dilakukan terhadap bagian bendungan tersebut. Lantai bisa rusak karena ada turbulensi / olakan (kolk) oleh aliran yang dapat diatasi dengan hitungan hidrolika yang benar, selain itu dalam pembuatan lantai rendah juga harus dibarengi dengan pengujian kekuatan lantai. Pengujian ini dilakukan dengan mengukur kekerasan lantai tersebut menggunakan bantuan alat uji NDT yang dapat mengukur kekerasan suatu bangunan atau bagiannya.
3. Pecahnya badan bendung
Pecahnya badan bendung dapat terjadi karena tekanan tarik yang disebabkan kesalahan dalam desain. Kesalahan tersebut akan membuat resultan gaya yang bekerja terletak di luar teras menjadi terlalu besar. Untuk mengatasinya adalah dengan membuat dimensi atau bentuk akibat gaya – gaya yang bekerja pada teras.
4. Gerusan pasir / lumpur pada bendung
Hal ini merupakan hal yang umum terjadi dan terlebih lagi bila sungai sedang mengalami banjir, untuk mengatasinya diperlukan kekuatan beton yang cukup kuat. Untuk menahan gerusan air dengan ketebalan tertentu atau sekitar ± 30 cm.
5. Stabilitas
Gangguan stabilitas disebabkan karena tekanan air yang terlalu besar. Oleh karena itu tekanan air perlu diperkecil dengan cara memecah energi air di muka bendung.