Gejala TBC

Gejala TBC – Ada beberapa nama penyakit yang mungkin tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dibelakangi oleh faktor-faktor khusus seperti kondisi cuaca di Indonesia, atau pun pola hidup sebagian besar masyarakat yang tergolong kurang sehat, penyakit seperti TBC mudah sekali menyerang.

Gejala TBC dan Ragam Pengobatannya
Gejala TBC dan Ragam Pengobatannya

Gejala TBC atau Tuberculosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh satu jenis basil (bakteri) bernama Mycobacterium Tuberculosis. Menjadi penyakit yang mudah sekali menular, penderita TBC di dunia sangat lah banyak.

Bahkan penyakit ini termasuk dalam daftar 10 penyakit penyebab kematian di dunia. Termasuk Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar disertai kesadaran akan pola hidup sehat yang masih kurang. Lalu bagaimana gejala, penyebab atau faktor pendukung, serta pengobatan terhadap penyakit TBC? Berikut ulasan lengkapnya.

Gejala-Gejala Penyakit TBC

Secara umum, Gejala TBC yang paling mudah terdeteksi ialah penderita mengalami batuk berulang yang tidak kunjung sembuh ditambah dengan gejala penurunan daya tahan tubuh lainnya. Bakteri penyebab TBC memang lebih mudah menyerang organ paru-paru sehingga gejalanya pun berhubungan dengan organ tersebut.

Meski begitu, jenis penyakit ini juga bisa menyerang organ tubuh lainnya. Gejala-gejala umum seseorang terserang TBC secara umum di antaranya:

  • Penderita mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh lebih dari 3 minggu.
  • Jenis batuk bisa berupa batuk berdahak atau pun batuk kering.
  • Lebih parah lagi, penderita juga mengalami batuk berdarah.
  • Mengalami sesak napas, dada terasa berat dan nyeri, khususnya ketika sedang batuk.
  • Penurunan nafsu makan akibat daya tahan tubuh yang ikut menurun.
  • Berat badan turun akibat penurunan nafsu makan yang cukup mendadak dan
    ekstrim.
  • Mengalami demam, bagian tubuh terasa linu, serta menggigil.
  • Pada malam hari, keluar keringat dingin pada tubuh.
  • Cepat merasa lelah dan tubuh terasa lemas.

Gejala di atas bisa menjadi lebih parah bila penderita tidak mendapatkan perawatan TBC dengan cepat dan tepat. Terkadang, karena gejalanya mirip dengan penyakit lain, penderita kurang menyadari dan telat mendapat penanganan.

Diagnosis dan Jenis Penyakit TBC

Penyakit TBC sendiri dibagi menjadi dua macam yaitu TBC Laten dan TBC Aktif. TBC Laten merupakan sebutan untuk jenis TBC yang penderitanya tidak mengalami gejala penyakit TBC secara umum sehingga penderita tidak menyadari bahwa ia terkena TBC.

Jenis penyakit TBC Laten tidak menular, namun bisa berkembang menjadi TBC Aktif seiring waktu. Menurut ahli kesehatan, hampir sepertiga penduduk di dunia mengidapt TBC Laten. Sementara itu TBC Aktif merupakan sebutan untuk jenis TBC yang penderitanya langsung mengalami gejala TBC yang mana Tuberculosis sudah mulai menyerang organ penting seperti paru-paru.

Hal ini membuat kasus TBC Aktif mudah menular. Penting sekali penderita secepatnya mendapat pengobatan agar tidak menularkan penyakit TBC ke orang lain. Bagaimana dokter melakukan diagnosis terhadap pasien dengan gejala penyakit TBC? Biasanya dokter akan meminta pasien mengikuti sejumlah tes kesehatan di antaranya tes darah, pemeriksaan dahak, mantoux test (tes melalui karingan kulit), ct scan, dan x-ray.

Baca Juga : Cara Mendiagnosa Penyakit TBC

Dokter juga akan fokus memeriksa kondisi kesehatan pasien, memerhatikan apakah terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening. Begitu juga dengan kondisi organ paru-paru dan sistem pernapasan. Baru setelah memberi diagnosis yang tepat, dokter akan menyarankan sejumlah cara mengobati TBC sesuai dengan tingkat keparahannya.

Faktor Penyebab dan Pencegahan TBC

Terdapat beragam faktor yang menjadi penyebab seseorang bisa terkena TBC. Basil
Mycobacterium Tuberculosissendiri mudah tersebar melalui air liur penderita yang sudah terlebih dahulu terkena TBC. Faktor penyebab TBC (faktor yang membuat basil mudah berkembang) meliputi:

  • Tinggal di lingkungan padat dan kumuh (lingkungan kurang sehat).
  • Menjadi bagian petugas medis yang menangani pasien TBC.
  • Memiliki daya tahan tubuh rendah seperti pengidap HIV, pengidap kanker, pengidap diabetes, dan orang yang mengalami gizi buruk.
  • Anak-anak dan manula (orang berusia lanjut).
  • Pengguna obat-obatan terlarang dan pecandu minuman keras.
  • Perokok atau pengguna tembakau. Sebagian besar penderita TBC adalah perokok aktif.
  • Tinggal di satu rumah dengan penderita TBC.
  • Memakai perlatan makan yang sama dengan penderita TBC.

Seperti yang sudah disebutkan, TBC tidak hanya menyerang organ paru-paru saja, tetapi juga bisa menyerang organ tubuh lainnya yaitu tulang, sistem pencernaan, otak, kelenjar getah bening, sistem saraf, dan sistem saluran kemih.

Komplikasi TBC Karena Tidak Mendapatkan Pengobatan Cepat Serta Tepat
Penyakit TBC bisa berkembang seiring waktu, khususnya TBC Aktif yang mana basil semakin menyerang organ tubuh. Peningkatan keparahan penyakit ini berupa komplikasi yang bisa berkembang ke penyakit lainnya.

Komplikasi tersebut di antaranya penderita mengalami nyeri tulang punggung yang mengganggu aktivitas (menurunkan daya produktif), mengidap meningitis, mengalami gangguan pada sendi (sendi bisa saja rusak), serta terjadi gangguan pada organ vital tubuh yaitu gangguan jantung, hati, dan ginjal.

Dalam hal ini gejala TBC dengan tingkatan lebih parah dan mengakibatkan komplikasi meningkatkan risiko kematian.

Macam-Macam Pengobatan Penyakit TBC

Pengobatan penyakit ini disesuaikan dengan tingkat keparahan dan gejala yang dialami penderita. Biasanya pada pasien yang menderita TBC tingkat awal, akan diberi pengobatan berupa resep obat. Berikut beberapa tindakan pengobatan untuk penderita TBC:

  • Obat-obatan khusus seperti antibiotik. Dikonsumsi dalam dosis dan jangka
    waktu tertentu sesuai anjuran dokter. Penderita yang sedang menjalani pengobatan dengan obat-obatan bisa saja mengalami sejumlah efek samping misalnya merasa mual, muntah, sakit kuning, perubahan warna pada urine, penurunan nafsu makan, demam, mengalami gatal-gatal di kulit, juga muncul ruam pada kulit.
  • Penanganan khusus yaitu perawatan di rumah sakit. Memang sebagian besar pengobatan penyakit TBC berupa pengobatan rawat jalan.

Masa penyembuhan mulai dari 2 minggu hingga 6 bulan. Pada kasus lebih parah atau tingkatan penyakit lebih tinggi, masa penyembuhan bisa lebih lama lagi.

Pencegahan TBC dan Penerapan Pola Hidup Sehat

Di Indonesia, terdapat langkah pencegahan TBC yang sudah dianjurkan dalam bentuk imunisasi. Imunisasi tersebut disebut dengan Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin).

Imunisasi ini juga tergolong wajib karena Indonesia termasuk sebagai salah satu negara dengan penderita TBC terbanyak. Pemberian imunisasi pencegah TBC biasanya dilakukan pada bayi di usia 2 bulan ke bawah. Ada pun langkah-langkah pencegaha lainnya yaitu:

  • Sebisa mungkin hindari kontak dengan penderita TBC yang belum menjalani pengobatan, gunakan masker saat harus berhadapan langsung.
  • Rutin mencuci tangan setelah pergi ke tempat umum.
  • Bila memiliki keluarga, saudara, atau teman yang sedang menderita TBC, ingatkan mereka untuk tidak membuang dahak sembarangan. Juga ingatkan agar mereka memakai masker. Selain itu ingatkan untuk selalu menutup mulut ketika batuk. Pisahkan juga peralatan makan dan pakaian penderita dengan gejala TBC menular.
  • Tanamkan pola hidup sehat agar daya tahan tubuh stabil.

Hendaknya kita selalu menjaga kesehatan dan lebih peduli dengan lingkungan sekitar. Itu dia ulasan mengenai gejala TBC dan hal-hal seputar penyakit TBC.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like