Hubungan Antara PH Tanah dengan Kesuburan Tanaman

Hubungan Antara PH Tanah dengan Kesuburan Tanaman – pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Skala pH bukanlah skala absolut, ia bersifat relatif terhadap sekumpulan standar yang pH-nya ditentukan oleh persetujuan internasional.

Hubungan Antara PH Tanah dengan Kesuburan Tanaman
Hubungan Antara PH Tanah dengan Kesuburan Tanaman

Air murni bersifat netral, dengan pH-nya 25 oC ditetapkan sebagai 7,0. Larutan dengan pH kurang daripada tujuh disebut bersifat asam, dan larutan dengan pH lebih daripada tujuh dikatakan bersifat basa atau alkali.

pH tanah sangat penting karena larutan tanah mengandung unsur hara seperti Nitrogen (N), Potassium/kalium(K), dan Pospor (P) dimana tanaman membutuhkan dalam jumlah tertentu untuk tumbuh, berkembang, dan bertahan terhadap penyakit.

Jika pH larutan tanah mengikat hingga di atas 5,5; Nitrogen (dalam bentuk nitrat) menjadi tersedia bagi tanaman. Di sisi lain pospor akan tersedia bagi tanaman pada pH anatara 6,0 hingga 7,0.

Baca Juga : Alat Ukur Kadar Air

Beberapa bakteri membantu tanaman mendapatkan N dengan mengubah N di atmosfer menjadi bentuk N yang dapat digunakan oleh tanaman. Bakteri hidup di nodule akar tanaman legume (seperti alfalfa dan kedelai) dan berfungsi secara baik bila tanman dimana bakteri tersebut hidup tumbuh pada tanah dengan kisaran pH yang sesuai.

Jika larutan tanah terlalu masam, tanaman tidak dapat memanfaatkan N, P, K dan zat hara lain yang mereka butuhkan. Pada tanah masam tanaman mempunyai kemungkinan yang besar untuk teracuni logam berat yang pada akhirnya dapat mati karena racun tersebut.

Baca Juga : Ciri-Ciri Tanah Tidak Subur

Sekarang banyak petani yang menggunakan Herbisida, Pestisida, fungisida, dan bahan kimia lainnya itu tak hanya akan meracuni hama, tetapi juga tanaman akan ikut mati.

Untuk menyiapkan tanah yang baik dan dapat menyerap pupuk secara optimal, diperlukan netralisasi bisa menggunakan campuran bahan kimia penetralisir seperti kapur dolomit dll. Sebagian besar tanah Indonesia bersifat asam (5.5 sampai 6), atau pH dibawah 7. Anda dapat mengukur pH tanah dengan menggunakan pH meter tanah, yang dapat di beli di toko PH meter tanah.

Baca Juga : Jenis Tanah di Indonesia

Maka netralisasi tanah dilakukan dengan menaikan pH tanah menjadi pH 7 atau pH netral. Ada beberapa tanaman yang tumbuh optimal di tanah yang bersifat sedikit asam atau sedikit basa.

Pengaruh tingkatan pH tanah terhadap tanaman adalah sebagai berikut:

  • pH dibawah 4.5 (terlalu asam)
    menyebabkan akar rusak sehingga kualitas dan jumlah panen turun. Terlihat pada saat perubahan tanaman dari fase vegetative ke generative.
  •  pH 5.5 sampai 6 (rata rata tanah Indonesia)
    terdapat unsur hara yang optimum untuk tanaman.
  • pH diatas 6
    Pada tingkatan ini, tanaman akan terlalu vegetatif. Hal ini tidak berpengaruh pada kualitas buah karena berada di musim yang tidak tepat.

Jika tanaman tumbuh pada tanah dengan pH asam tanaman akan mengalami keracunan logam dan kekurangan nutrisi sehingga warna daunnya menjadi pucat dan lama kelamaan tanaman menjadi layu. Jika tanaman tumbuh pada lingkungan dengan pH basa, tanaman tampak tumbuh normal dengan warna daun hijau tua dan batang yang cukup kokoh tetapi pertumbuhannya tidak optimal.

Baca Juga : Macam-Macam PH Meter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like