Tes Darah Untuk Alergi

Tes Darah Untuk Alergi – Apakah Anda orang yang memiliki alergi terhadap sesuatu? biasanya saat alergi ini muncul akan timbul gejala yang tidak mengenakan.

Tes Darah Untuk Alergi

Alergi ini dapat diakibatkan karena jenis makanan tertentu, hewan berbulu, debu, tungau, serbuk bunga dan juga ada juga hal – hal lain yang dapat menyebabkan alergi. Bila Anda mempunyai alergi terhadap hal – hal di atas atau hal lain yang menyebabkan kulit Anda gatal atau memerah maka sebaiknya Anda memeriksa alergi tersebut ke dokter.

Tes alergi ini merupakan hal penting jika Anda memang mengalaminya, namun tes ini tergandung dari alergi yang diderita pasien, kondisi lingkungan sekitarnya dan juga sensitivitas dari orang tersebut. Pada reaksi tipe 1 masih dapat dilihat melalui tes kulit, sedangkan untuk tipe 2, 3, dan 4 harus diuji menggunakan tes darah agar lebih jelas.

Tes alergi yang melibatkan tes kulit atau darah guna mengetahui apa substansi, atau alergen yang menyebabkan seseorang mengalami alergi. Karena tes ini lebih cepat, handal, dan umumnya lebih murah maka tes ini sering digunakan dibandingkan tes darah. Namun untuk alergi tipe 2 – 4 maka kedua jenis tes dapat digunakan.

Untuk lebih jelasnya berikut adalah jenis tes yang dilakukan untuk alergi :

Tes kulit

Sejumlah kecil alergen diduga berada pada atau di bawah kulit saat reaksi berkembang dimana terdapat tiga jenis tes kulit yaitu :

1. Skin prick test (tes tusuk kulit)

Tes ini dilakukan dengan cara meneteskan satu tetes larutan yang mengandung alergen pada kulit. Sebelum dilakukan tes biasanya akan dibuat goresan atau menusuk jarum untuk larutan memasuki kulit. Apabila kulit memerah, gatal di daerah yang ditusuk (disebut wheal) maka dapat diketahui bahwa pasien alergi terhadap alergen tersebut yang disebut reaksi positif.

2. Intradermal test

Tes ini dilakukan dengan cara menyuntikan sejumlah alergen ke dalam kulit. Tes alergi intradermal ini dilakukan bila tes tusuk kulit tidak memberikan hasil atau hasilnya tidak dapat dilihat dengan jelas namun alergen tersebut masih dicurigai sebagai alergen untuk orang tersebut.

Tes intradermal memiliki tingkat sensitivitas yang lebih dibanding uji tusuk kulit, namun seringkali hasilnya positif pada orang yang tidak memiliki gejala pada alergen tersebut atau disebut hasil tes positif palsu. Oleh karena itu lakukanlah tes alergi ini pada dokter yang memang ahli dibidangnya.

3. Skin patch test (tes tempel kulit)

Tes ini akan menempatkan alergen pada pad (seperti plester) yang ditempelkan ke kulit selama 24 hingga maksimal 72 jam. Tes tempel kulit dipakai guna mendeteksi alergi kulit yang disebut contact dermatitis, tes ini merupakan tes kulit akhir yang dapat dilakukan. Bila hasilnya masih belum pasti atau jelas maka barulah dilanjutkan ke tes darah.

4. Tes darah

Tes darah ini dilakukan guna mencari sebuah zat yang terkandung dalam darah yang disebut antibodi. Sebenarnya tes darah ini tidaklah sesensitif tes kulit, tes ini dilakukan untuk orang yang tidak tahan untuk menjalani tes kulit dikarenakan alerginya tersebut.

Baca Juga : Cara Mendeteksi Kanker Melalui Tes Darah

Jenis tes darah yang paling umum digunakan adalah tes enzyme-linked immunosorbent (ELISA, EIA). Tes ini bertujuan guna mengukur tingkat darah dari jenis antibodi (immunoglobulin E, atau IgE) yang diindikasikan dibuat tubuh untuk menanggapi jenis alergen tertentu yang biasanya kadar IgE ini biasanya lebih tinggi untuk orang yang memiliki alergi atau asma.

Metode lainnya adalah menggunakan pengujian laboratorium seperti radioallergosorbent testing (RAST) atau immunoassay capture test (ImmunoCAP, UniCAP, atau Pharmacia CAP). Pengujian ini dapat digunakan untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang alergi yang dialami. RAST merupakan pemeriksaan darah yang lebih akurat untuk mengukur kadar IgE spesifik yang terdapat dalam darah.

Baca Juga : Syarat Untuk Donor Darah

Tes darah ini tentu akan menggunakan sampel darah Anda dan sampel ini selanjutnya akan diuji di laboratorium. Sampel darah pasien ini akan diuji menggunakan alat laboratorium yaitu Spektrofotometer untuk mengekstrak sampel darah. Pengekstrakan ini berguna untuk memisahkan berbagai zat yang terkandung dalam darah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like